Sabtu, 04 April 2015

NOTO ATI



NOTO ATI, Pengajian di Majelis Ta’lim “ASSALAM”, Asuhan Ust H. Shohibus Salam dan ust Nasik Gufron
Minggu, 12 April 2015. Tema “KEKUATAN DZIKIR DALAM MENATA HATI, DAN BUKTI ILMIAH KEHEBATAN DZIKIR” Oleh : Dr. H. A. SUNARTO AS.MEI.

A.    Pendahuluan
         Hati yang dalam bahasa arabnya disebut “qolbu”, merupakan organ yang amat vital untuk menentukan baik buruknya kualitas manusia. Sebelum membahas lebih lanjut tentang bagaimana peranan hati dalam menentukan kualitas hidup manusia, terlebih dahulu akan dijelaskan beberapa makna “qolbu”.
Qolbu, dapat diberi makna, hati, jantung, akal dan fuad/af idah atau”perasaan hati”. Didalam Al quran disinggung tentang manusia yang diberi anugerah hati, tetapi tidak digunakan untuk memahami kekusaan Allah swt atau tidak mempunyai perasaan, ia sama dengan binatang, bahkan lebih rendah dari binatang.
QS. Al A`raaf : 179.
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا
يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَ
لْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ﴿١٧٩

“Wa laqad dzara`na li jahannama katsiira minal jinni wal insi, lahum quluubuun laa yafqahuuna bihaa wa laqad a`yunun laa yunshiruuna bihaa wa lahum adzaanun laa yasma`uuna bihaa, ulaa`ika kal an`am bal hum adhallu, ulaa`ika humul ghafiluuna”
“Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai”.
 Dari ayat tersebut dapat dipahami, bahwa derajat manusia salah satunya ditentukan oleh hati atau perasaannya. Hati yang bersih dan suci akan memancarkan prilaku Yang baik, sebaliknya hati yang kotor dan berpenyakit akan menimbulkan prilaku yang buruk dan jahat. Oleh karena itu kwalitas manusia salah satunya ditentukan oleh kondisi baik dan buruk hatinya. Sabda Arasulullah saw, “Sesungguhnya pada jasad manusia terdapat segumpal darah, apabila segumpal darah itu baik, maka baiklah seluruh prilaku manusia, tetapi apa bila segumpal darah itu rusak, maka rusaklah seluruh prilaku manusia. Segumpal darah itu adalah “hati”.
B.     Penyakit dan Kotoran Hati dan obatnya
     Hati manusia yang menentukan baik buruknya prilaku, agar prilaku manusia baik dan bermanfaat buat sesama, maka hati harus dijaga dari kotoran dan penyakit yang menghinggapinya, seperti Hasud, Dengki dan ujub/sombong. Adapun yang dapat membersihkan hati adalah, menjauhkan diri dari maksiat dan dosa, membaca Al quran dan dzikrul maut atau mengingat mati. Sabda Rasulullah saw. “ Dari Ibnu Umar RA Rasuluulah SAW bersabda “Sesungguhnya hati ini bisa berkarat sebagaimana besi bisa berkarat. Para sahabat bertanya “bagaimana cara membersihkannya? Rasulullah menjawab”dengan cara membaca Al quran. (HR. Buchari), dalam hadits yang lain ada lafadl “wadzikrul maut” dengan cara mengingat mati. Jadi cara untuk membersihkankotoran hati dan menyembuhkan penyakit hati, adalah dengan cara membca Al quran tentu dengan memahami dan merenungkan maknya, dan dengan mengingat mati. Semua manusia pasti akan mengalami kematian, dan sekarang semuaya sedang bergerak menuju ke sana (kematian). Oleh karena itu kita tidak perlu cemas dan takut mati, yang terpenting adalah mencari bekal buat menyongsong datangnya kematian itu. Sabda Rasulullah “Isti’dad lilmaut, isti’dad ll maut qabla nuzulihi” artinya “persiapkanlah bekal untuk menyambut datangnya mati, persiapkankanlah bekal untuk menyambut datangnya mati, sebelum kematian itu menjemputnya”.
C.     Fungsi dzkir untuk membersihkan dan membuat hati tenang (bahagia) bukti secara ilmiah.
     Dzikir ada 3 (tiga) macam tingkatan : pertama, adzikru bil qalbi (dzikir dengan hati) kedua, adzikru bil lisan (dzikir dengan lisan, ketiga, adzikru bil arkan (dzikir dengan amal perbuatan). Baca Al Adzkar, Imam An Nawawi. Dzikir dengan hati dan lisan pengaruhnya bagi kesehatan jiwa dan jasad manusia sangat luar biasa, yaitu dapat membuat hati dan jiwa pembacanya tenang dan bahagia. Firman Allah QS : Arra’du, ayat, 28. “Mereka orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang, ketauilah bahwa dengan berdzikir hati mereka menjadi tenang atau bahagia”. Bahkan dalam hal ini telah dibuktikan secara ilmiah. 1967 JUCHIRO KABAYASHI, pakar fotografi dari Jepang, dapat menangkap sinar dari tubuh manusia yang berdzikir mengeluarkan “sinar” yang amat terang berwarna putih kebiru-biruan, dengan tehnologi fotografi menggunakan camera 35mm f/2 merek Lard 5D. Tahun 1976 SAMIJON DOVIDAVICK KIRLIAN, pakar listri dan fotografi dari Rusia, dengan menggunakan “methode kirlian”, ia dapat menangkap sinar putih yang amat terang dari tubuh orang-orang yang berdzikr. (Prof. Dr. A. SABOE, Pendekatan Ilmiah tentang Eksistensi Tuhan dan mahluk ciptaannya, hal. 32-35.) Baru-baru ini di jepang dihebohkan dengan penemuan Dr. MASARU EMOTO pakar jantung jepang, yang dapat menyembuhkan jantung kronis seorang anak, dengan air doa. Dr. MASARU EMOTO Meneliti air yang dibacakan doa dan dzikir serta diucapkan kata-kata baik dan indah kemudian diteliti disebuah laboratorium ternyata air itu membentuk Kristal segi enam yang sangat halus, dan air ini jika diminum dapat menjadi obat dan menyembuhkan penyakit, baik penyakit hati maupun fisik.
Bukti Ilmiah keajaiban Air yang didoai dan dibacakan dzikir / air rajah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMBIK0AbhoWyOn0fc5r-L2aKOnzWEK3rtbSPp0X25sB10GrBXly-5A3EIvnSka0uQU828ebswbcdAMX-A9EyFQRWl-oDCV4zsDZ3mxBzlkMsy_cZ8QXhaFfod1k5rfd-Vz_BNBmCGSCsk/s1600/air2.jpg
Tahun 2011 Dr. dr. Hj. Siti Nur Asyah, seorang dokter sekaligus dosen Fakultas Psikologi UINSA, membuktikan kebenaran penelitiannya tentang “Pengaruh dzikir dan istighosah bagi imunitas tubuh manusia, dihadapan 8 Profesor diberbagai bidang kesehatan yang mengujinya, di Fakultas Kedokteran UNAIR, ia mempertahankan penelitian Desertasi Doktornya dengan lulus “sangat memuaskan” dan penulis hadir pada ujian twrsebut sebagai undangan akademik. Subhanallah, sungguh sangat luar biasa kehebatan dan dahsyatnya dzikir dan doa bagi kehagiaan hidup manusia. Manusia yang ingin bahagia wajib beragama, dan komponen agama adalah, Aqidah / Iman, Syari’ah / Islam, Ahlak / Ihsan. A. Saboe, hal. 12. Dan doa adalah inti atau ruhnya ibdah. Sabda Nabi, “Addo’a ruhul ibadah” (Al Hadits). Semoga tulisan ini bermanfaat dan barokah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar