NOTO ATI,
Pengajian di Majelis Ta’lim “ASSALAM”, Asuhan Ust H. Shohibus Salam dan ust
Nasik Gufron
Minggu, 12
April 2015. Tema “KEKUATAN DZIKIR DALAM MENATA HATI, DAN BUKTI ILMIAH KEHEBATAN
DZIKIR” Oleh : Dr. H. A. SUNARTO AS.MEI.
A. Pendahuluan
Hati yang dalam bahasa arabnya disebut
“qolbu”, merupakan organ yang amat vital untuk menentukan baik buruknya
kualitas manusia. Sebelum membahas lebih lanjut tentang bagaimana peranan hati
dalam menentukan kualitas hidup manusia, terlebih dahulu akan dijelaskan
beberapa makna “qolbu”.
Qolbu, dapat
diberi makna, hati, jantung, akal dan fuad/af idah atau”perasaan hati”. Didalam
Al quran disinggung tentang manusia yang diberi anugerah hati, tetapi tidak
digunakan untuk memahami kekusaan Allah swt atau tidak mempunyai perasaan, ia
sama dengan binatang, bahkan lebih rendah dari binatang.
QS. Al A`raaf : 179.
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ
قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا
يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ
كَالْأَنْعَامِ بَ
لْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ﴿١٧٩
“Wa laqad dzara`na li jahannama katsiira minal jinni wal insi, lahum quluubuun
laa yafqahuuna bihaa wa laqad a`yunun laa yunshiruuna bihaa wa lahum adzaanun
laa yasma`uuna bihaa, ulaa`ika kal an`am bal hum adhallu, ulaa`ika humul
ghafiluuna”
“Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka
Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai”.
Dari ayat
tersebut dapat dipahami, bahwa derajat manusia salah satunya ditentukan oleh
hati atau perasaannya. Hati yang bersih dan suci akan memancarkan prilaku Yang
baik, sebaliknya hati yang kotor dan berpenyakit akan menimbulkan prilaku yang
buruk dan jahat. Oleh karena itu kwalitas manusia salah satunya ditentukan oleh
kondisi baik dan buruk hatinya. Sabda Arasulullah saw, “Sesungguhnya pada jasad
manusia terdapat segumpal darah, apabila segumpal darah itu baik, maka baiklah
seluruh prilaku manusia, tetapi apa bila segumpal darah itu rusak, maka
rusaklah seluruh prilaku manusia. Segumpal darah itu adalah “hati”.
B.
Penyakit dan Kotoran Hati dan obatnya
Hati
manusia yang menentukan baik buruknya prilaku, agar prilaku manusia baik dan
bermanfaat buat sesama, maka hati harus dijaga dari kotoran dan penyakit yang
menghinggapinya, seperti Hasud, Dengki dan ujub/sombong. Adapun yang dapat
membersihkan hati adalah, menjauhkan diri dari maksiat dan dosa, membaca Al
quran dan dzikrul maut atau mengingat mati. Sabda Rasulullah saw. “ Dari Ibnu
Umar RA Rasuluulah SAW bersabda “Sesungguhnya hati ini bisa berkarat
sebagaimana besi bisa berkarat. Para sahabat bertanya “bagaimana cara
membersihkannya? Rasulullah menjawab”dengan cara membaca Al quran. (HR.
Buchari), dalam hadits yang lain ada lafadl “wadzikrul maut” dengan cara
mengingat mati. Jadi cara untuk membersihkankotoran hati dan menyembuhkan
penyakit hati, adalah dengan cara membca Al quran tentu dengan memahami dan
merenungkan maknya, dan dengan mengingat mati. Semua manusia pasti akan
mengalami kematian, dan sekarang semuaya sedang bergerak menuju ke sana
(kematian). Oleh karena itu kita tidak perlu cemas dan takut mati, yang
terpenting adalah mencari bekal buat menyongsong datangnya kematian itu. Sabda
Rasulullah “Isti’dad lilmaut, isti’dad ll maut qabla nuzulihi” artinya
“persiapkanlah bekal untuk menyambut datangnya mati, persiapkankanlah bekal
untuk menyambut datangnya mati, sebelum kematian itu menjemputnya”.
C.
Fungsi dzkir untuk membersihkan dan membuat hati tenang
(bahagia) bukti secara ilmiah.
Dzikir
ada 3 (tiga) macam tingkatan : pertama, adzikru bil qalbi (dzikir dengan hati)
kedua, adzikru bil lisan (dzikir dengan lisan, ketiga, adzikru bil arkan
(dzikir dengan amal perbuatan). Baca Al Adzkar, Imam An Nawawi. Dzikir dengan
hati dan lisan pengaruhnya bagi kesehatan jiwa dan jasad manusia sangat luar
biasa, yaitu dapat membuat hati dan jiwa pembacanya tenang dan bahagia. Firman
Allah QS : Arra’du, ayat, 28. “Mereka orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tenang, ketauilah bahwa dengan berdzikir hati mereka menjadi tenang
atau bahagia”. Bahkan dalam hal ini telah dibuktikan secara ilmiah. 1967
JUCHIRO KABAYASHI, pakar fotografi dari Jepang, dapat menangkap sinar dari
tubuh manusia yang berdzikir mengeluarkan “sinar” yang amat terang berwarna
putih kebiru-biruan, dengan tehnologi fotografi menggunakan camera 35mm f/2
merek Lard 5D. Tahun 1976 SAMIJON DOVIDAVICK KIRLIAN, pakar listri dan
fotografi dari Rusia, dengan menggunakan “methode kirlian”, ia dapat menangkap
sinar putih yang amat terang dari tubuh orang-orang yang berdzikr. (Prof. Dr.
A. SABOE, Pendekatan Ilmiah tentang Eksistensi Tuhan dan mahluk ciptaannya,
hal. 32-35.) Baru-baru ini di jepang dihebohkan dengan penemuan Dr. MASARU
EMOTO pakar jantung jepang, yang dapat menyembuhkan jantung kronis seorang
anak, dengan air doa. Dr. MASARU EMOTO Meneliti air yang dibacakan doa dan
dzikir serta diucapkan kata-kata baik dan indah kemudian diteliti disebuah
laboratorium ternyata air itu membentuk Kristal segi enam yang sangat halus,
dan air ini jika diminum dapat menjadi obat dan menyembuhkan penyakit, baik
penyakit hati maupun fisik.
Bukti Ilmiah keajaiban Air yang didoai dan dibacakan
dzikir / air rajah.
Tahun 2011 Dr. dr. Hj. Siti Nur Asyah, seorang
dokter sekaligus dosen Fakultas Psikologi UINSA, membuktikan kebenaran
penelitiannya tentang “Pengaruh dzikir dan istighosah bagi imunitas tubuh
manusia, dihadapan 8 Profesor diberbagai bidang kesehatan yang mengujinya, di
Fakultas Kedokteran UNAIR, ia mempertahankan penelitian Desertasi Doktornya
dengan lulus “sangat memuaskan” dan penulis hadir pada ujian twrsebut sebagai
undangan akademik. Subhanallah, sungguh sangat luar biasa kehebatan dan
dahsyatnya dzikir dan doa bagi kehagiaan hidup manusia. Manusia yang ingin
bahagia wajib beragama, dan komponen agama adalah, Aqidah / Iman, Syari’ah /
Islam, Ahlak / Ihsan. A. Saboe, hal. 12. Dan doa adalah inti atau ruhnya ibdah.
Sabda Nabi, “Addo’a ruhul ibadah” (Al Hadits). Semoga tulisan ini bermanfaat
dan barokah.